By : Renald RHK
Duhai engkau rindang teduhku, aku hidup bagai tulisan, yang dipahat di tiap batang, cabang-cabang daya ingatmu.
Duhai tanah yang lututku cium, biar luka aku membentur, engakau saja telut hatiku.
Tempat aku mengakar dalam, tidak roboh dihempas badai.
Duhai gempa di atas kertasku, goncangkanlah jari-jariku, sampai abjad berlari-lari, berhamburan menuju langit !
Duhai dansa darah tubuhku, rayakanlah dengan tersipu, merah pipi memancar aku, sampai datang aku di sana !
Duhai nama di dalam doa, bersyukurlah kepada tuhan, tentang kita dipertemukan.
Walau entah di hari depan, namun cinta teriring nafas.
Duhai jantung di tiap kata, degupkanlah aku di dalam lubuk, agar hati tak hanya diam, meski sepi tak pandang bulu.
Duhai surya alam mimpiku, pancarkanlah setiap hari, betapa kita adalah masih, itu cinta dan saling sayang !
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar